Jumat, 29 Januari 2016

KENAPA SAYA MEMELIHARA KUCING (lanjutan)

Di cerita sebelumnya saya sedikit mengulas mengenai mengapa saya memelihara kucing.
Alasannya karena istri saya yang saat itu memelihara kucing, dan pada akhirnya saya ikut terlibat di dalamnya. Susah rasanya mengungkapkan pengalaman saya selama hidup di negeri orang dengan hidup di temani istri dan di tambah kucing. Di awal pernikahan, kami sering sekali cekcok lantaran banyak hal perbedaan di antara kami, maklum kami menikah karena berbeda warga negara dan sudah tentu adat dan kebiasaan di antara kami sangat berbeda serta di tambah oleh kehadiran kucing yang selama hidup adalah salah satu binatang yang tidak saya sukai. Saking seringnya percekcokan itu terjadi sampai sampai saya sering kali berpikir untuk memutuskan memilih berpisah dengannya. Bahkan saya sering melontarkan kata kata yang tidak sedap di dengar serta sampai sampai saya pernah memukul kucing tersebut pada saat kami sedang cekcok, dan banyak sekali dosa dosa yang lain yang pernah saya perlakukan kepada istri serta kucing tersebut.
Singkat cerita setelah sekian lama kami hidup bersama pada akhirnya saya sedikit demi sedikit merubah cara pikir dan pola hidup yang pada akhirnya berkat kegigihan istri saya dalam memberikan perhatiannya ke saya serta peran seekor kucing tersebut yang akhirnya ikut andil dalam perubaha kehidupan saya saat itu. Entah kenapa saya pada akhirnya rasa kebencian saya ke kucing tersebut sedikit demi sedikit berubah menjadi sayang, bahkan lebih dari itu saya menganggap kucing itu adalah bagian dari hidup kami. Tidak sedikit perubahan yang saya alami, semenjak saya mulai menyayangi hewan tersebut kami mendapatkan suatu kehidupan yang sangat berbeda dari sebelumnya. Kami jarang cekcok serta kucing kesayangan istri saya pun sangat banyak memberikan suatu inspirasi ke arah yang lebih baik, baik itu dalam activitas saya di tempat kerja serta dalam pergaulan saya di luar jam kerja.Saya mudah bergaul motivasi untuk berkarirpun meningkat sangat tajam. Yang mana pada akhirnya justru saya yang tergila gila kepada kucing tersebut.(berlanjut)

Minggu, 20 Desember 2015

KUCING LIAR DAN KUCING RUMAHAN

KUCING LIAR

Kucing liar setahu saya, kucing yang banyak kita temui di mana mana baik di siang hari atau di malam hari. Mereka biasanya takut di lihat orang, sehingga selalu menghindar dari kerumunan orang.
Mereka hidup tergantung dari sisa sisa makanan yang di buang di tong-tong sampah, datang secara diam diam dan mengonsumsi sampah yang mereka bisa makan. Tak heran kadang masuk ke dalam rumah melalui lubang-lubang kecil di bawah atap rumah.
Yang lebih tragis lagi saya punya pengalaman di rumah saya sendiri kucing liar masuk melalui lubang di bawah genting dan menetap sampai akhirnya melahirkan anak-anaknya di atas plafon rumah. Namun sayang sekali saat itu kami menemui nasib sial, karena anak anak kucing yang lahir di atas plafon rumah kami semuanya mati kelaparan, karena sang induk jarang datang untuk memberi makan, kasihan.....kasihan.
Padahal sebenarnya kami ingin sekali memberi anak anak kucing itu makanan agar bisa hidup dewasa seperti kucing kucing kami di rumah. Cuman kami terlambat dan kami juga sempat kawatir seandainya kami bisa menolong kucing kucing tersebut apakah nantinya kucing kucing itu akan tergantung kepada kami dan kami pun sempat bingung kami takut kami tidak bisa membesarkan mereka semua lantaran jumlahnya ada tiga ekor plus induknya. Sedangkan saat itu kami sudah ada dua ekor. Wah berat juga nantinya.
Akhirnya karena mereka tidak bisa kami selamatkan, kami merasa berdosa karena belum bisa membantu menyelamatkan nyawa mahluk kecil kecil tersebut.
Dan karena takut akan kejadian serupa di kemudian hari, kami menutup semua jalur jalur masuknya kucing liar ke rumah kami.
Saran saya jangan coba coba memberi induk kucing masuk melalui lubang kecil di bawah genting rumah anda, disamping kucing liar banyak bawa kutu, kadang kalau mereka sampai beranak di sana mereka tidak akan pergi dari sana dan akan menetap selamanya. Dan lama kelamaan bau rumah kita akan berbau amis karena mereka sering kencing dan buang kotoran di sekitar sana.



Selasa, 15 Desember 2015

KENAPA SAYA MEMELIHARA KUCING

ALASAN SAYA MEMELIHARA KUCING

Terus terang saya benci kucing, saya tidak pernah berpikir untuk memelihara kucing.
Ketika saya tinggal di L.N untuk pertama kalinya saya hidup dengan kucing.
Itupun terpaksa, karena pacar saya kebetulan memelihara satu ekor kucing warna putih, nah setelah kami menikah dan memutuskan untuk tinggal bersama di rumahnya akhirnya kami tinggal bersama kucingnya juga.
Awalnya saya risih sekali dan bahkan sering bertengkar gara gara kucing.
Waktu pun berlalu, dan pada akhirnya secara tidak sadar saya mulai memahami dan mulai menerima keadaan tersebut. entah kenapa pada akhirnya saya justru sangat menyayangi kucing tersebut.
Terus bagaimana selanjutnya......<besambung>

AWAL MULA KAMI

***Suatu hari kami melihat blog kucing yang mana ada seseorang mencari owner untuk kucing kucingnya. Saat itu ada 4 anak kucing, 3 putih dan 1hitam putih.
 
***Pada saat kami tinggal di perantauan kami pernah punya kucing putih dan sudah meninggal di umur 21 th, semenjak itu kami merasa kesepian dan akhirnya saat pulang kampung dan ingin menetap di bali kami memutuskan untuk memelihara kucing lagi.Nah pada saat kami mengambil anak anak kucing tersebut kebetulan sekali warna kucingnya putih dan mirip dengan kucing yang pernah kami pelihara, akhirnya kami pilih yang putih. Namun pemilik mengharap agar kami mau mengambil lebih dari satu, bahkan kalau bisa semuanya deh....begitu harapannya. Namun setelah di pik
ir pikir akhirnya karena kasihan kepada ibu pemilik itu dan takut di ambil orang yang tidak bertanggung jawab, akhirnya kami hanya sanggup mengambil dua saja.
 
 




小さい時いつもこんな感じでとってもかわいいです。
 

Sabtu, 12 Desember 2015

KAMI EMPAT BERSAUDARA

Sebenarnya kami empat bersaudra, sama seperti majikan kami, cuma kami terpaksa hidup terpisahkan lantaran majikan kami yang pertama tidak mampu meneruskan kewajibannya untuk memelihara kami, tapi kami bersyukur ada orang yang mau menerima kami yang mana pada saat itu kami berumur kurang lebih 1 bulan. Cuma sayang, kami sering berpikir sisa kedua saudara kami entah kemana ya......mudah mudahan hidup sehat dan selalu ceria bersama keluarga barunya.


UNA


DWI